Pou Chen Corp, Pemasok Adidas dan Nike Bakal PHK 6.000 Karyawan di Vietnam pada Tahun Ini

Pabrik pembuat sepatu olahraga Pou Chen Corp Taiwan yang memasok merek ternama Adidas dan Nike akan memutus hubungan kerja atau PHK 6.000 karyawan di Vietnam pada 2023.

Sebagai informasi, Pou Chen Corp juga menjadi salah satu pemberi kerja terbesar di Kota Ho Chi Minh dengan 50.500 orang pekerja.

Ini Arti Seragam Timnas Argentina Putih dan Biru Muda, 50 tahun Adidas Jadi Sponsor Jersey Di tahap awal, pabrik sepatu yang memasok merek ternama seperti Adidas dan Nike akan memangkas 50 persen atau 3.000 karyawan pada akhir Februari 2023.

Kemudian 3.000 sisanya akan dihentikan kontraknya pada akhir 2023.

Dilansir dari Reuters, Selasa 21 Februari 2023, pabrik yang berlokasi di Ho Chi Minh, Vietnam ini harus memangkas karyawan karena melemahnya permintaan global.

Manajemen Pou Chen mengaku hanya akan memangkas tidak lebih dari 3.000 staf di tengah ketidakpastian prospek ekonomi makro dan dampaknya terhadap operasional ke depan.

“Perusahaan akan dengan hati-hati menanggapi perubahan dinamis dalam lingkungan bisnis,” kata Pou Chen dalam pengajuan ke bursa Taiwan.

Miliki Laboratorium Uji Epigenetika, Yogya Perkuat Wellness Tourism Pascapandemi Lebih lanjut, ia menuturkan saham Pou Chen turun 1,2 persen pada perdagangan sore hari di Taiwan, yang secara umum ikut turun 0,1 persen.

Rencana PHK ini menandai titik balik bagi perusahaan yang menghadapi kekurangan tenaga kerja dan gangguan manufaktur di Vietnam akibat pandemi Covid-19 pada 2021 lalu.

Sedangkan, ekspor Vietnam pada Januari turun 26 persen dari tahun sebelumnya, dengan impor turun 24 persen.

Penurunan impor dapat mengindikasikan kontraksi dalam industri karena perusahaan memotong pembelian bahan dan peralatan untuk produksi.

Tak hanya di Vietnam, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menceritakan panjang lebar soal pemutusan hubungan kerja atau PHK yang dilakukan sejumlah pabrik sepatu di Tanah Air.

Hingga kini tercatat sudah 25.700 karyawan yang dilepas oleh kalangan industri.

Eddy menjelaskan keputusan PHK terpaksa diambil karena jebloknya pesanan dari sejumlah produsen sepatu terbesar dari luar negeri belakangan ini.

Ia mencontohkan tiga merek internasional seperti Nike, Reebok dan Adidas tercatat telah memangkas pesanan hingga 50 persen dari kondisi normal karena perusahaan tersebut mengalami kesulitan penjualan.

Hal tersebut yang kemudian memukul industri persepatuan di dalam negeri.

Pasalnya, ketergantungan industri Tanah Air atas pesanan ekspor dari sejumlah perusahaan itu sangat besar.

Selama 30 tahun berbisnis, kata Eddy, merek-merek tersebut tidak pernah mengurangi pesanan hingga di bawah 10 persen.

Bahkan setiap tahun, ketiga merek itu kerap menaikan pesanan hingga 10 sampai 30 persen.

Karena pemangkasan pesanan itu, Aprisindo mendapat laporan telah terjadi PHK terhadap dua puluh ribu karyawan.

Angka tersebut diperkirakan bakal semakin besar, kata Eddy, karena baru merepresentasikan 10 persen dari total karyawan yang terancam di-PHK.

REUTERS I RIANI SANUSI I ARIMBI Pilihan Editor: Kartu Prakerja 2023 Gelombang 48 Dibuka, Simak Keuntungan dan Cara Daftarnya Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *